Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Para Penggali Kubur

7 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:43 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Laki-laki atau perempuan?" Samiun bertanya dengan tak sabar.

"Lihat saja sendiri," jawab Mbah Nah sambil memperlihatkan jenis kelamin anak itu pada Samiun. "Allhamdulillah," ujar Samiun.

"Ternyata laki-laki. Ini sesuai dengan doa saya."

"Boleh saya menggendongnya mbah?"

"Boleh saja, ini kan anakmu," jawab Mbah Nah sambil menyodorkan anak itu padanya. Dengan buru-buru, Samiun meraih anaknya dan membopong. Ia membawa anaknya itu keluar ruang tengah. Di hadapan para warga, bayi mungil itu dipamerkan. Semua warga yang ada mengerubungi dan ingin melihat wajahnya. "Bagus yo," ujar salah satu warga.

"Kulitnya putih kayak ibunya," sahut yang lain.

Mendengar hal yang demikian, Samiun hanya tersenyum.

"Terus nama anakmu siapa?" tanya salah seorang di antara mereka. Mendapat pertanyaan itu, Samiun diam. Sepertinya ia belum menemukan nama yang akan disematkan pada anaknya.

***

            Di rumah Samiun pada hari ketujuh kelahiran anaknya penuh dengan orang. Malam itu mereka ingin mensyukuri nikmat atas selamatnya proses persalinan Siti Nurjanah. Malam itu, Samiun menjamu para tamunya. Makanan aneka rupa itu membuat gembira para warga. Kambing dua ekor yang telah beranak, dua-duanya disembelih. Samiun menyembelih dua ekor sebab sekalian melakukan akikah, memotong dua kambing bila anak yang lahir adalah laki-laki. Samiun merasa bahagia sehingga melaksanakan tuntunan agama.

Daging kambing yang digulai dan disate adalah makanan yang jarang mereka santap. Tak heran bila mereka menikmati sekali sajian itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun