"Ibu-ibu sekalian, syukur hari ini kita bisa berkumpul," ujar Pak Lurah seperti memberi sambutan.
      "Menurut informasi Jogoboyo telah mendapatkan informasi di mana keberadaan suami ibu-ibu sekalian."
      "Di mana suamiku," teriak ibu-ibu secara serempak.
      "Cepat kasih tahu," ujar yang lain tampak buru-buru.
Juminah yang berada di antara mereka terlihat diam. Sepertinya ia pasrah dengan apa yang terjadi pada suaminya. Ia sepertinya percaya dengan apa yang dikatakan oleh Mak Sampir kalau suaminya diculik setan kate.
"Iya, iya sabar," ujar Pak Lurah menahan emosi mereka.
"Pak Jogoboyo silahkan memberi kabar kepada ibu-ibu."
Mendapat perintah dari Pak Lurah, Jogoboyo yang duduk di sampingnya langsung berdiri. Ditatap siapa yang di depannya dengan mata tajam. Kumis baplang yang melintang membuat wajah Jogoboyo terlihat seram. Hal demikianlah yang mungkin membuat ia diangkat menjadi Jogoboyo, orang yang diberi kepercayaan untuk menjaga keamanan desa.
"Hemmm...," ia berdehem.
Deheman itu membuat kaum perempuan menjadi bergidik. Tidak hanya melihat wajahnya yang seram namun juga tubuh yang kekar dan kumis baplang melintang.
"Ibu-ibu sekalian, setelah dua hari saya keliling desa dan mencari informasi keberadaan suami anda, akhirnya saya memperoleh informasi di mana mereka," ujarnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134