Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Bukan Gigolo

5 Mei 2020   13:40 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:48 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Besok pagi Kita harus berangkat ke Jepara," ujar Miyuki kepada Trengginas. "Ok,"  jawab Trengginas enteng. "Kota ini indah dan banyak peninggalan Belanda," Miyuki memaparkan. "Sayang bangunan Belanda yang besar itu jadi sarang hantu," katanya dengan tersenyum.

Makanan yang dipesan tiba, makanan lebih menarik ketika sayuran dan sambal ditambah dalam pesanan itu. Nasi putih yang pulen menambah nafsu Trengginas untuk segera menyantap. Miyuki pun demikian. Selama 1 jam mereka menikmati makanan itu, bahkan Trengginas minta tambah nasi kepada pelayan. "Makanan yang sangat enak," ungkap Miyuki. "Orang Jepang suka makan ikan, orang di sini rupanya juga suka makan ikan," kata Miyuki sambi menggigit bandeng.  "Negara Kamu lautnya luas seharusnya produksi ikannya juga banyak," Miyuki menerangkan. "Di sini nelayannya kapalnya dari kayu dan kecil sehingga tangkapan tidak banyak," kata Trengginas dengan kepedasan setelah banyak memakan sambal.

Tak terasa waktu hampir tengah malam, Miyuki kaget. Ia segera menuju ke cashier dan membayar. "Ayo Kita kembali ke hotel," ajaknya. Ketika melintas menuju hotel, jalan-jalan sudah lengang. Hal demikian menunjukan bahwa waktu sudah mendekati tengah malam.

Sampai di kamar, Miyuki langsung ganti pakaian tidur dan langsung merebahkan diri di tempat tidur. Trengginas berganti celana pendek dan selanjutnya berbaring di samping Miyuki. Ketika saat memeluk Miyuki. Miyuki mengatakan, 'Jangan ah, Saya capek." Trengginas tak bisa berbuat apa-apa, tanpa disadari matanya terlelap.

***

Dengan menyewa mobil dari sebuah agen, Miyuki, Trengginas, dan sopir melaju ke Jepara. Jarak dari tempat hotel menuju ke Jepara sepanjang 82 km ditempuh selama 2 jam

 

Waktu 2 jam karena sopir yang sudah berpengalaman melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.

Ketika memasuki kabupaten itu, dilihat banyak perusahaan-perusahaan mebel, namun Miyuki sudah memegang alamat Dayat Mebel. Ia tahu Dayat Mebel karena saat pameran mebel di Tokyo Dayat Mebel berpartisipasi. Dinamakan Dayat Mebel karena pemiliknya adalah Hidayat Mulyono. Harga yang ditawarkan Hidayat Mulyono bagi Miyuki sudah cocok. Ia datang ke tempat itu untuk memastikan produknya benar-benar memenuhi standar ecolabel. Bila tidak tentu dirinya akan dikenai denda bila menjual barang yang tidak memenuhi standar ecolabel.

Mobil yang dikendarai oleh Apan memasuki halaman rumah Hidayat Mulyono. Setelah berhenti, Miyuki segera keluar dari mobil. Sudah janjian dengan Hidayat Mulyono maka pria yang akrab dipanggil Pak Dayat itu sudah berdiri di depan pintu rumah. "Selamat siang, apa kabar?" sapa Pak Dayat sambil menjabat tangan Miyuki. "Baik, bisa senang bertemu kembali dengan Pak Dayat," Miyuki pun membalas jabatan tangan Pak Dayat. "Lha ini siapa?" Pak Dayat berkata demikian sambil melihat Trengginas. Miyuki hanya tersenyum dan tak menjelaskan siapa Trengginas.

"Mari Saya perlihatkan tempat pembuatan mebel Kami," Pak Dayat mengajak Miyuki untuk keliling pabrik. Ketika keliling, dilihat puluhan pekerja nampak sedang mengerjakan mebel kursi tamu, tolet (meja rias), tempat tidur, sofa, bed anak, almari, meja, sketsel, meja makan, boven jendela, mebel minimalis, dan mimbar. "Syukur pesanan Kami banyak sehingga tetap bisa berproduksi. Apabila Miyuki jadi memesan secara rutin mebel yang dibutuhkan untuk dijual tentu pabrik ini akan tambah sibuk," ujar Pak Dayat dengan tersenyum. Mendengar hal demikian Miyuki juga tersenyum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun