Malam hari tiba sang rembulan  mulai menampakan cahayanya di langi malam. Manu mengambil segelas air dia membawa air itu kehadapan ibunya yang sedang duduk di sofa mejarit baju.
Saat itu malam hari ibu Rima beristirahat sejenak setelah bekerja. Rima bekerja sebagai tukang jahit. Dia menjalani usaha garmennya sudah 5 tahun sampai-sampai  orang-orang di sekitar rumahnya menjukinya dokter bedah pakaian. Meskipun bahasa itu terdengar konyol tapi dia sangat mencintai pekerjaannya.
Manu ingin meminta doa ibu di dalam air yang akan dia minum itu. Agar pendekatan yang dilakukan kepada wanita yang tadi dia temui berjalan dengan baik. Hal itu memang terbilang konyol tapi itulah Manu dia percaya doa seorang ibu akan membawa keajaiban untuknya.
"Anak mama tumben banget baik bawain air kesambet apa anak ini." Ucap Rima.
"Air ini bukan untuk mama tau. "
"Lo ini buat siapa ?"
"Hehe buat aku, aku mau minta doa ke mama doain di dalam air ini."
"Buat apa ?" saut Rima mendadak bingung dengan  tingkah Manu. "
"Ya doain dulu." Ucap Manu memaksa.
Rima mengambil air itu dan memberi doa. Seketika bibir Manu tersenyum riang dan Manu meminumnya.
" Buat deketin cewek ma." ucap Manu sambil tersenyum.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159