" Tidak apa-apa kok. " saut Iren
" Kamu tidak bohong dari aku. Aku tau dari raut wajahmu kamu lagi banyak masalah." Ucap Nadin
" Yaya gue cerita. Kita ngobrol di kafe kopi aja biar enak."
" Terserah kamu aja aku hanyalah penumpang yang hanya bisa nurut pada pengemudinya." Geming Nadin.
Iren sampai di sebuah kafe disana dia menceritakan tentang musibah yang menimpa Manu
" Gue turut perhatin atas musibah yang menimpa lo. Gue hanya bisa bantu doa semoga dia lekas sembuh." Ucap Nadin sambil memegang kedua tangan Iren. Udah jangan sedih gitu semua akan baik-baik saja. " ucap Nadin sambil tersenyum.
" Terimakasi ya atas supportnya lo memang sahabat gue yang terbaik." Saut Iren
" Oh ya gua mau sampaikan berita penting sama lo ren. " ucap Nadin
 " Apaan itu ? " tanya Iren.
" Gue di terima kerja di salah satu perusahaan kontraktor ternama sebagai marketing."Ucap Nadin dengan nada girang.
" Wah.. selamat ya din aku ikut senang dengernya." Saut Iren
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159