Mohon tunggu...
Putu Adi Putra
Putu Adi Putra Mohon Tunggu... Buruh - Penulis

seorang penulis yang ingin menginpirasi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjuangan Cinta

16 Oktober 2024   11:38 Diperbarui: 17 November 2024   12:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Siap gue ajarin, tapi harus bayar !"

' Busettt, apaan lo ?" 

" Hehe, Gue cuman bercanda doang."

Terlepas dari gelar yang disandang Manu sebagai sang penakluk hati wanita. Dia adalah lelaki pintar dalam hal makanan semua hari-harinya lebih banyak dia habiskan di ruang dapur. Itu karena Manu bekerja sebagai koki di sebuah hotel bintang 5 banyak orang yang membully nya. Mereka mengatakan Manu lelaki banci yang kerjaannya tukang masak. Namun Manu tidak putus asa dengan bully an mereka karena memasak adalah hobinya.

Di samping itu semua lelaki yang pintar memasak adalah idaman kaum wanita. Karena jika mereka berpasangan dengan lelaki yang pintar memasak kaum wanita sangatlah beruntung. Karena mereka biasa saling bekerja sama daalam urusan dapur. Suatu ketika Manu dan Iren pergi berkencan bersama.  Mereka berdua pergi ke pantai duduk di hamparan pasir pantai. Kala itu Manu bersikap romantis kepada Iren.

"Tanganmu akan selalu ku pegang erat dan akan selalu berada di sisimu. Ujar Manu.

Iren seketika mengingat kembali kata-kata yang di ucapkan oleh Manu ketka dia merenung sendiri di dalam kamarnya. Dia melihat kenangan koleksi foto- foto saat bersama  Manu hingga berlinang air mata. Dia sangat terpukul melihat lelaki yang dincintainya rela mendirita kehilagan salah satu organ tubuhnya. Demi dirinya. Setiap  kali Iren berdoa dia selalu mendoakan Manu agar di berikan kekuatan hidup oleh Hyang Maha Kuasa .Iren menceritakan semuanya tentang pengobanan Manu kepada Ibunya

" Apa yang kamu katakana ini tidak mengada-ngada nak ?" Ujar  Malina dengan raut wajah kaget.

" Tidak bu apa yang Iren katakana benar adanya. "Balas Iren dengan raut wajah sedih "

" Ibu sangat berhutang nyawa dengan anak itu, ibu malu sama dia tiap kali dia datang kesini papamu selalu tidak suka tapi dia rela berkorban untuk nyawa papamu

" Iya bu Iren juga tidak menyangka Manu akan melakukan tidakan senekat itu demi Iren. Balas Iren.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun