Mendengar Manu berucap manis seperti itu seketika bibir manis Iren tersenyum lebar. Tetapi Manu tidak tau apa sebenarnya tujuan Iren datang kerumahnya. Dia senang wanita yang di cintainya itu sudah mulai dekat dan akrab dengan kedua orang tuanya.
" Manu dimana kau dapatkan cewek secantik Iren Ini ?" Tanya pak Rano.
" Aku dapatkan dia di sebuah taman yang indah ayah." saut Manu sambil bergurau
" berarti dia adalah seorang bidadari ya  ?" tanya pak Rano sambil tersenyum.
" Bisa dikatakan seperti itu ayah."
" Sungguh hebatnya dirimu bisa dapatkan wanita secantik dia."Â
Pak Rano tiada henti-hentinya memuji paras  cantik wajah Iren seakan dirinya terpesona dengan paras cantiknya itu. Kemudian Manu mengajak Iren untuk pergi kekamarnya.
" Ayo kita ke kamar !" ujar Manu
" Ke kamar ngapain ?" tanya Iren agak sedikit gelisah.
" Ikut aja jangan bertanya dulu."
" Tapi aku malu sama kedua orang tuamu kita masuk ke kamar berduaan."
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159