Kembali di hari itu, Manu terus teringat dengan perkataan pak Lote ayah dari Iren bahwa dia tidak menyetujui hubungannya dengan Iren Dia merasa itu adalah tangtangan terberatnya saat ini yang harus dia hadapi. Namuun dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa sebenarnya rasa cintanya pada Iren sangtlah besar. Manu akan terus berusaha membuat Iren bahagia karena kehadirannya. Tidak hanya Iren yang harus dia perjuangkan namun hati kedua orang tuanya juga
Suatu ketika Manu sedang berangkat bekerja. Dia melihat seorang lelaki tergetak di jalanan penuh dengan luka dan tidak ada seorang pun yang menolongnya. Â Pak Lote adalah korban tabrak lari. Manu kaget melihat orang tersebut ternyata pak Lote ayahnya Iren. Kemudian dia bergegas membawanya pergi ke rumah sakit.
Situasinya begitu menegangkan Manu panik dan binggung tak tau harus berbuat apa. Dia tidak tega melihat pak Lote terbaring tak berdaya berlumuran darah. Dia tidak menyangka musibah seberat ini akan menimpa pak Lote. Tempat tidur rumah sakit melaju kencang itu menandakan sedang terjadi situasi gawat darurat.
 Pak bertahanlah. "Ucap Manu sambil memegang tangan pak Lote.
' Sebaiknya bapak tunggu di luar kami akan menagani pasien". Ucap dokter
" Baik dok". Balas Manu
Pikiran Manu seketika tertuju pada Iren dia merasa peristiwa ini sangat berat. Jika Iren mengetahui bahwa ayahnya saat ini sedang mengalami kecelakaan parah. Dia pasti akan mengalami kesedihan yang mendalam. Tetapi Manu merasa harus memberitahukan hal itu bahwa ayahnya  saat ini sedang dalam keadaan tidak baik  Manu memutuskan untuk meberitahukan informasi itu lewat telpon dan menceritakan kejadian yang menimpa pak Lote.
Iren saat itu sedang mengikuti kuliah di kampus dia terkejut setelah mendengar kabar bahwa ayahnya saat ini sedang terbaring tidak berdaya di rumah sakit. Wajahnya sekitika memerah dan Iren tak kuasa menahan kesedihan hatinya hingga kedua matanya mengeluarkan air mata. Iren bergagas pergi menuju rumah sakit. Meminta ijin pada dosen yang saaat itu sedang melakukan proses belajar mengajar.
" Permisi pak, saya mohon ijin hari ini tidak bisa mengikuti perkulihan sampai selesai karena baru saja saya di telepon ayah saya kecelakaan dan sekarang saya mau menengoknya ke rumah sakit". Ucap Iren
" Baiklah, semoga ayahmu cepat sembuh. " saut dosen.
Kemudian Iren pergi ke rumah sakit saat itu pikirannya tidak tenang dia meghawatirkan kondisi ayahnya. Dia menununggu taksi di trotoar sambil mengayungkan tanganya untuk memberhentikan laju mobil taksi.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159