" Syukurlah, semoga ayahmu cepat sembuh ya.
"Aku sangat berhutang budi sekali kepada seseorang yang menyelamatkan nyawa ayahku. Aku cuman bisa membalasnya dengan doa  semoga dia di berikan umur panjang.
Mendengar Iren berucap ssperti itu Manu seketika tak mampu berucap apapun. Karena dia merasa orang yang deermawan itu adalah dirinya sendiri. Dia berusaha tetap tegar  menyembunyikan semuanya dari Iren. Sekarang wanita yang di cintainya itu sudah mengetahui semua rahasia besar yang Manu sembunyikan. Manu memegang tangan Iren ada hal penting ingin  ia sampaikan pada Iren mereka duduk bersama di sebuah meja.
" Ayo kita duduk disini. Kata Manu
" Ada apa ini ? Â Balas Iren
"Ada yang ingin aku bicarakkan sama kamu.
"Mau bicara apa sih ?
" Iya duduk aja dulu kalau kamu tidak duduk kamu engga bakalan tau.
" Baiklah
Manu mengambil sebuah buku dan pena dia ingin menulis sesuatu di dalam buku itu untuk Iren. Kata yang Manu tulis di buku itu sungguh mengesankan hati Iren.
"Aku mencitai dirimu sepenuhnya akan selalu di setiap waktumu walau nanti  ragaku ini tidak lagi bernafas di dunia ini. Berjanjilah padaku engkau akan bersamaku selamanya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159