" Ada apa dengan Manu kok bisa masuk  rumah sakit ?"
" Waktu minggu lalu dia di kroyok sama orang yang tidak di kenal."
" Astaga kasian dia. Nanti aku akan jenguk dia ke rumah sakit." Ucap si boy
Sambil bicara mata si Boy tertuju pada sosok wanita cantik yang berada di depan Iren. Tatapan matanya memberi sinyal bahwa dia terpesona melihat Nadin. Hanya terdiam tidak berkedip. Sambil Boy melempar Sebuah senyuman manis padanya. Iren merasa ada hal aneh pada si Boy.
" Hallo mas. Ada apa ? " sambil melambaikan tangannya di depan wajahnya
" Tidak apa-apa." Saut Boy
Melihat tingkah aneh si Boy Iren hanya tersenyum ringan dan Nadin tersipu malu. Kembali di hari itu tiba-tiba ponsel Iren berdeiring menadakan ada suara panggilan untuknya.
" Hallo nak Iren."ucap ibu Rima
" Ya bu ada apa ?" balas Iren
" Nak ada kabar baik. Manu sudah sadarkan diri dan dia nanyain kamu.'ucap Rima dengan perasaan senang dan penuh senyum."
" Suyukurlah. Saya kesana sekarang buk." Saut Iren dengan penuh senyum.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159