Mohon tunggu...
Putu Adi Putra
Putu Adi Putra Mohon Tunggu... Buruh - Penulis

seorang penulis yang ingin menginpirasi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjuangan Cinta

16 Oktober 2024   11:38 Diperbarui: 17 November 2024   12:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Jangan  tegang gitu santai aja nanti penyakitnya tambah banyak. "  ucap Malina.

" Emang siapa pacarnya Iren ? " tanya pak Lote penasaran.

" Rahasia dong.. saut Malina ngeyel. Udah ah mama ngantuk mau tidur. " langsung berjalan menuju kamar

" Lo.. ma.. tunggu... sambil memegang jari-jari Malina. Namun dia menghiraukannya tetap menhiraukannya.

Malam hari berlalu sang mentari telah menampakkan sinarnya. Iren berangkat menuju kampus untuk kuiliah. Saat tiba di kampus langkah kakinya di hadang oleh Renaldi membuatnya harus berhenti sejenak. Renaldi mencoba menganggu Iren dengan rayuan. Namun Iren menghiraukanya dengan memasang wajah sebal dan datar. Itu tidak mengurungkan niat  Renaldi dan terus merayunya. Melihat expresi wajah Iren sangat kesal. Rasanya dia ingin muntah di hadapan wajah Renaldi. Karena menurutnya laki-laki ini sangat menyebalkan.

" HI cantik... "ucap Renaldi

" Apa ? minggir aku mau ke kelas. "saut Iren dengan nada tinggi

" Tenang dulu baru aja sampai lagian dosen belum ada di kelas. "

" Jangan banyak omong lo minggir enggak kalau enggak gue akan teriak. " Ucap Iren kesal

" Aku mau jujur sama kamu. Kamu kalau marah itu tambah cantik deh. "

" Aku juga mau jujur. Setiap aku lihat muka kamu tu rasanya pengen muntah. "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun