"Bohong, Aku rindu sama kamu Manu." geming Iren
"Kenapa kamu rindu sama aku ?" tanya Manu
" Karena aku mencitaimu. "Balas Iren expresi wajahnya memerah.
" Jadi Kamu menerima cintaku di dalam hatimu ?" tanya Manu melompat kaget.
" Iya aku mau menjadi pendamping hidup kamu." ucap Iren sambil menatap mata Manu.
" Terimakasih ya." balas Manu sambil memegang dan mencium tangan Iren.
     Â
Mendengar kata-kata itu Manu seketika terdiam dan wajahnya memerah. Â Dia juga tidak bisa membohongi perasaanya bahwa dia juga mencintai wanita yang ada di depan matanya saat itu. Namun dia merasa berkecil hati karena Manu merasa tidak pantas lagi untuk Iren. Tetapi sebelum dia mati dia ingin membahagiakan Iren dan tersenyum sehingga menjadi kenangan yang indah ketika dia menutup mata nanti.
" Apakah kamu masih menyimpan perasaan untukku ?" kata Iren.
" Â Masih ada engga ya ?" saut Manu sambil bergurau bibirnya perlahan mengembang.
" Ih.. kamu." Balas Iren tersipu malu.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159