“Sya”
Dejavu, keduanya berucap bersamaan, ini pernah terjadi ketika kali pertama mereka berkenalan.
“Kamu dulu deh Reik”
“Sya, aku ingin mengenal kamu lebih dekat, aku tidak pernah tidak serius dalam hal seperti ini. Biar waktu yang membuktikan keseriusanku ini”
“Eemmm”, Raisya menghela napas panjang.
Keduanya merasa sepi, padahal kanan kiri riuh luar biasa.
Tiga detik kemudian, tiba-tiba Raisya menggenggam tangan kanan Reikhi.
Reikhi kaget, menatap Raisya. Dua mata beradu pandang.
Raisya tak mengucap satu patah katapun, genggaman tangan Raisya sudah cukup memberi jawaban. Raisya memberi jawaban lebih dari yang Reikhi duga.
Keduanya menikmati diam, tersipu, tak peduli keramaian di kanan kiri. Genggaman tangan semakin erat, tak mau di pisah.
Lima menit berlalu, kedua insan yang berada dalam kubangan asmara tak sadar kalau kedua teman mereka mendekat.