“Taruh meja situ aja Sit megaphonenya”
Sita masih terdiam, meringis dan tak tampak lucu sedikitpun.
“Pak Rudi yang baik hati, eee ...”
“Tumben bilang Pak Rudi baik hati, pasti ada maunya ya?”, potong Pak Rudi sambil melotot.
“Ini Pak”, Sita akhirnya menyerah mengembalikan megaphone yang telah terluka.
“SITAAA, KAMU APAIN ITU MEGAPHONE SAMPAI ANCUR?”, Pak Rudi membelalak kaget. Sedetik kemudian megaphone yang telah terluka berpindah tangan ke Pak Rudi.
“Megaphonenya kesenggol Pak, jatoohh deh”
Pak Rudi masih sibuk mengamati megaphone terluka.
“Sita, kamu harus ganti dengan yang baru. Ini kan aset kampus”
“Iya Pak, saya cari hutangan dulu ya Pak buat beli yang baru”
“Ok, nggak pakai lama ya. Kalo kamu nggak ganti, nilai akhir semestermu nggak Pak Rudi keluarin, TITIK”