Sita penasaran sampai nggak bisa tidur semalaman.
Pagi-pagi buta Dina, Sita dan rombongan yang akan ikut liburan ke Yogya bertemu di Gambir. Pagi masih berkabut, Sita dan Dina menyeruput kopi hangat yang di beli dari pedagang asongan depan stasiun.
“Sluurrpp, ahh nikmat ya. Suka nggak sadar deh kalo kita masih diberi kesempatan merasakan kenikmatan kecil ini, kurang bersyukur kita nih”, Sita berkata bijak.
“Ahh elo, tuwirr banget tuh omongan elo”, DIna tertawa.
Keduanya tertawa.
Rombongan sudah berjumlah 10 orang, kurang 1 lagi. Dari jarak 100 meter, sesosok pria gagah berlari tergopoh-gopoh sambil berteriak, “haaaiiiii, jangan tinggalin gue”.
Sita terbelalak kaget, bengong, “hahh, Randy ikut liburan ke Yogya”. Sita tersedak kopi.
Di detik kedua Sita meloncat-loncat kegirangan, tak sadar kalau dia memegang gelas plastik berisi kopi. Kekisruhan kecil terjadi sebelum berangkat, kopi meloncat ke mana-mana, membasahi Dina, Sita dan beberapa rekan lain yang ada di dekat Sita.
“SITAAAAAAAAA, APAAANNN SI ELOOOO, PANAS NIH, DOHH BASAH, DODOL BANGET SI ELO”, Dina melotot marah.
“Sori, sori, abis kaget banget, elo nggak bilang sih kalo Randy ikut”, Sita tersipu malu kayak siput.
“Hai, sori ya telat, ban motor tukang ojeknya bocor”, Randy. Randy agak terkaget-kaget ternyata alien dari antah berantah ikut liburan juga, maksudnya si Sita.