-----
Setelah pertemuan siang itu, Reikhi rajin ber-iMessage ria dengan Raisya. Isinyapun hal-hal sepele yang tak begitu penting. Tapi, itulah manusia yang sedang jatuh cinta, waktu seakan tak pernah cukup menampung perasaan yang menggebu-gebu. Waktu seperti tak berputar pada waktunya sehingga para pecinta tak pernah sadar terkadang mengirim pesan di pagi buta. Itu yang juga terjadi pada Reikhi, tapi beruntunglah Reiki, Raisya tak menepuk sebelah tangan.
Semudah itu Raisya jatuh cinta?
Kawan, percayalah, cinta itu absurd, urusan hati itu se-absurd nasib kita 5 menit ke depan. Jika hati sudah ‘klik’, maka perkenalan yang cuma berumur 10 menitpun bisa berujung pada penyatuan hati. Absurditas itulah yang terjadi pada Raisya, juga Reikhi.
Semudah itulah, akhirnya di kantin yang sama, siang itu, di tengah keramaian, Reikhi berusaha tampak sehangat mungkin mengatakan ini, “Sya, gue suka elo sejak pandangan pertama”.
Tak tampak kekagetan sedikitpun di wajah Raisya. Dari awal perkenalannya dengan Reikhi di kantin, Raisya sadar ke arah mana perkenalan itu akan berlanjut.
Raisya berpura-pura, “Reik, secepat itu kamu bilang suka ama gue. Elo kan baru kenal gue Reik”
Reikhi menjawab dengan sendu, “Sya, urusan hati kan absurd. Itu terjadi ama gue sejak ngeliat elo pertama kali”
“Ooo”, seru Raisya.
Senyap.
“Reik”