Mohon tunggu...
Yono Timore
Yono Timore Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Pecinta Cinta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pelangi Senja

24 April 2014   11:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Bener Sit. Tadi dia cuman nyapa temennya yang di situ itu lho (Reikhi menunjuk meja di pojokan), ngembaliin buku sepertinya, trus langsung pergi gitu"

"Pojokan yang mana, itu (Sita menunjuk pojokan yang sama)?"

"Iya itu, betul"

"Ohh itu kan si Dina, ntar gue tanya ama dia deh siapa cewek yang elo maksud barusan. Cewek yang elo maksud ciri-cirinya apa emang?"

“Cewek itu baunya se-harum bunga jasmine, kakinya terbalut sempurn crochet womens classic Toms, blouse come grey threan, celana panjang hitam, rambutnya indah kayak model Sunsilk”

"Lebay banget sih deskripsi elo"

"Biarin, nggak ada bedanya ama elo ngenilai Randy kan?"

Namanya Raisya

Sehari setelah pertemuan di kantin kampus, tergopoh-gopoh karena urat kaki belum terjalin benar Sita mengembalikan megaphone yang telah terluka ke bagian administrasi.

Menyembunyikan megaphone di belakang badan, “Pak Rudi, ee, ini Pak, eee, anu Pak”

“A e a e, apa Sita? Megaphonenya udah diganti baterai baru kan? Pak Deka mau pakai tuh ntar siang”, kata Pak Rudi sembari sibuk menata tumpukan berkas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun