“Iya, iya, gue dukung deh perjuangan elo besok. Perlu cheerleader nggak?”, Dina menggoda.
“DINAAAA, GUE SERIUSS NIH”
“Iye, iye”, Dina tersenyum.
Setengah jam kemudian keduanya karam dalam lelap.
Seharian itu, Sita sama sekali tak tampak menikmati keceriaan liburan. Randy-pun bingung, “ada apa nih dengan si alien Sita”.
Dina tersenyum melihat kegugupan Sita sehari ini, Dina tahu apa yang direncanakan Sita malam nanti.
Di waktu yang di rencanakan, jam 11 malam kala itu. Rombongan tampak kelelahan, menuju kamar masing-masing untuk segera tidur. Sita mengetuk pintu kamar Randy, yang membukakan pintu si Arya, “ada apa Sit?”
“Randy udah tidur belum?”. Arya, “Rann, ada yang nyari tuh, masuk aja Sit, kami nggak galak kok”.
Sita masih berdiri di depan pintu, Randy menghampiri Sita, “ada apa Sit?”
“Ran, temeni ngobrol yuk di atas”
“Ada apa Sit? Are u okay?”, Randy penasaran.