Sita menutup muka, kemudian pecah tangis. Ruangan kost Reikhi yang hanya berukuran 3 X 4 meter bergemuruh oleh tangis Sita.
“Sit, elo kenapa Sit?”, Reikhi panik.
Entah dapat ide darimana si Reikhi. Tiba-tiba Reikhi memeluk Sita dengan maksud menenangkan sahabatnya.
Sita kembali kaget, 2 hari lalu dia mendapat pelukan, kali ini sahabatnya memberi pelukan. Hal yang tidak pernah di lakukan Reikhi selama ini pada cewek manapun. Raisya-pun belum pernah di peluk oleh Reikhi.
Sita tak memberontak sama sekali, berbeda ketika Randy memberi pelukan walau akhirnya dia menikmati pelukan itu.
Pelukan Reikhi beda. Dalam pelukan Reikhi, Sita merasakan ketenangan yang selama ini tak pernah dia rasakan.
Sebelas dua belas, Reikhi terkaget-kaget dengan pelukan yang dia berikan. Reikhi merasakan kehangatan lain saat memeluk Sita.
“Ini bukan seperti pelukan sahabat, ini seperti pelukan sayang?”, Reikhi bertanya pada diri sendiri.
Keduanya merasakan ada keanehan, keduanya tak mau berterus terang, paling tidak sampai saat itu.
Beberapa menit berlalu, setelah tangis Sita reda, Reikhi melepaskan pelukannya.
“Reik, Randy udah punya cewek”, Sita berusaha tegar.