“Asyiikk, bisa berduaan ama Raisya”, Reikhi berseloroh sendiri.
“Daaaaa”, Dina dan Sita melambai, melenggang pergi.
Mendadak sepi.
“Rais”
“Reik”
Keduanya berucap bersamaan. Tersipu malu, sembab merah masih tampak membekas di wajah keduanya.
“Elo duluan deh”
“Elo tadi ngomongin gue apa sih?, tanya Raisya.
“E e anu Rais, itu ee apa, ee”, Reikhi tertatih-tatih seperti bayi baru belajar merangkak.
“Ngomong apa, elo udah sikat gigi kan tadi?”, Raisya mencoba mencairkan suasana.
Keduanya tertawa kecil.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!