"Kalau begitu kamu harus ke UKS. Ayo aku antar." Sagara menawarkan bantuan. Dan setelah Via mengangguk, Sagara merangkul Via dan membawa nya ke UKS.
"Harusnya kamu tidak usah pergi sekolah kalau sedang sakit begini," ucap Sagara lalu membantu Via untuk duduk di brankar.
Via tersenyum. "Kamu khawatir?" Goda nya berhasil membuat Sagara salah tingkah.
"Iya," jawab Sagara jujur. "Salah memangnya?"Â
Via terkekeh geli melihat ekspresi Sagara. Ah, ia jadi tidak rela jika harus pergi dan meninggalkan Sagara. "Kamu lucu kalau lagi salah tingkah begitu."
"Eh? Kelihatan memang nya?" Sagara nampak panik.
Hal itu membuat Via semakin tertawa. Sakitnya jadi sedikit berkurang sekarang. Via jadi ingat kejadian kemarin malam dimana ia dikunci hingga tadi pagi. Hal itu yang membuat dirinya jadi sakit seperti ini.
"Gara, bagaimana soal handycam itu? Sudah ketemu?" Tanya Via.
"Oh, iya. Soal itu, ternyata handycam nya tidak bisa dihidupkan. Tapi kamu tenang saja, dari kemarin aku sudah bawa untuk di servis. File video nya juga tidak akan hilang."
Semula Via tegang sebelum akhirnya kalimat terakhir yang Sagara ucapkan membuatnya kembali lega.
"Baiklah. Terimakasih, Gara. Dan, aku mau bilang sesuatu sama kamu."