"Astaga. Kamu kenapa?" Wira terlihat begitu cemas.
Retta menatap Via lebih dulu. Lalu entah sejak kapan mata nya sudah basah karena air mata. "Mas, Via..."
Bahkan belum sempat Retta menyelesaikan ucapannya, Wira sudah menampar pipi Via. Begitu keras hingga membuat wajah Via menoleh ke samping.
"Ayah..." Lirih Via.
"APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN, VIA?!" Teriak Wira teramat emosi.
"Aku enggak lakui-"
"Mas, udahlah. Mungkin Via kesal karena aku udah aduin kelakuan dia tentang dress itu. Makanya dia sampai tega lukai aku seperti ini," dusta Retta membuat Via menggelengkan kepalanya.
"Anak kurang ajar kamu! Harusnya kamu meminta maap, bukan malah bertindak seperti ini! Kamu harus Ayah kasih pelajaran lagi!" Ujar Wira lalu menarik tangan Via dan membawa nya hingga ke dalam kamar mandi. Ia lalu mendorong tubuh Via keras membuat punggung Via membentur dinding begitu keras.
"Aw." Via meringis sakit.
Dengan amarahnya, Wira mengambil satu gayung air dan menjatuhkannya ke tubuh Via.
Dingin bercampur rasa sakit. Itu yang Via rasakan saat ini.