Mohon tunggu...
Tia Cantika Rizkia
Tia Cantika Rizkia Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 5

Selamat Membaca!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Transmigrasi Jiwa Elvia

16 Februari 2022   19:42 Diperbarui: 18 Februari 2022   15:26 4404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja Dian mengernyit kebingungan. Ia tidak mengenal siapa gadis ini. Tapi kenapa ia memanggil dirinya dengan sebutan Ibu?

"Via kangen."

"Via?" Tanya Dian melepas pelukannya. "Kamu bukan Via. Lagipula anak saya sudah meninggal karena kecelakaan beberapa hari yang lalu."

Via tertegun. Ia lupa kalau saat ini dirinya berada di dalam tubuh seorang Selvia. Tentu saja Ibu nya tidak akan mengenal siapa dirinya. Tapi ingin sekali Via berkata bahwa ini dirinya, Elvia.

"Maap, Bu. Saya permisi," ucap Via lalu berlari dengan satu tangannya menutup mulutnya. Tak kuat ia menahan tangis. Karena setelah penyebab kematian Serly terungkap, jiwanya akan benar-benar pergi.

"Jalan, Pak," ucap Via lalu menatap rumah itu dengan Dian yang masih berdiri di sana dengan tatapan heran. "Ibu... Ini Via. Anak Ibu."

[BAB 8 - Via Terluka]

Via merasakan perutnya keroncongan. Sedari pulang sekolah sore tadi ia belum makan. Bahkan ia sama sekali tidak keluar dari kamar. Terlalu malas untuk bertemu dengan Retta. Wanita licik itu.

Tapi karena sudah terlalu lapar, dengan sangat terpaksa Via harus pergi ke dapur. Namun saat sudah sampai di dapur, ternyata sial nya ada Retta di sana. Tengah memegang sebuah apel. Wanita itu menatap Via dengan tatapan merendahkan. Pantas kah saat Selvia masih hidup memanggil wanita ini dengan sebutan Ibu? Karena Via rasa tidak. Bahkan sifatnya saja seperti seorang iblis. Kejam.

Berusaha menahan diri agar tidak melihat keberadaan Retta. Namun wanita itu malah menarik tangan nya. Membuat Via yang enggan, akhirnya harus menatap juga wajah Retta.

"Kamu sepertinya harus diingatkan lagi, Via. Seberapa hebat saya. Terutama untuk membuat kamu menderita," ucap Retta menaikkan sebelah alisnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun