Namun entah kenapa ada dari sebagian hati nya yang percaya bahwa itu semua adalah sebuah kenyataan. Dan karena ingin menuntaskan rasa penasarannya, ia berdiri dari ranjang seraya mendorong infus yang masih terpasang di tangannya. Ia lalu menunduk, berniat membaca nama yang ada di samping ranjang nya ini.
Dan di sana tertulis:
'Nyonya Selvia Indriana'
Seketika itulah jantungnya seakan berhenti berdetak. Nama nya bukan itu. Nama lengkap Via adalah Elvia Ratu Purnama, bukannya nama yang terpampang di samping ranjangnya ini.
Oke, Via tetap berusaha tenang. Mungkin ini hanya salah penulisan saja. Tapi seharusnya Via paham bukan? Mana mungkin salah penulisan hingga jauh sekali seperti itu dari nama asli nya?
Dan hanya ada satu cara lagi untuk membuktikan apakah mimpi nya nyata atau bukan.
Via berjalan perlahan ke dalam kamar mandi yang ada di kamar rawat nya ini. Ia menutup mata nya kuat setelah menemui cermin. Membuka, lalu menutup nya lagi. Sebelum akhirnya Via berteriak keras.
"AAAAA, KENAPA MUKA AKU JADI BEDA?"
[BAB 3 - Ternyata Benar]
Semangkuk bubur yang sedari tadi masih sama isi nya itu hampir mendingin. Sunyi melanda. Yang terdengar hanyalah denting jam dinding. Namun tak ada yang tahu bahwa ada kepala yang tengah riuh. Berlalu lalang berbagai macam pertanyaan di sana.
Argh! Kepala Via rasanya hampir pecah.
"Kayaknya aku lagi mimpi, deh." Via membuang napasnya perlahan. Sudah terhitung sejak setengah jam yang lalu ia mengatakan kalimat itu.