"Kamu yakin?" Tanya Selvia dengan tatapan mata yang berbinar.
"Nanti aku cari tau lagi."
Via membuka matanya. Dan langsung ia temui mata berwarna coklat yang nampak indah tengah menatapnya. Itu milik Sagara. Ternyata laki-laki itu masih berada di sampingnya.
"Tidurnya kok sebentar?" Tanya Sagara. Ia lalu melihat jam di tangannya. "Cuma lima menit loh."
Via tersenyum kikuk. Ia menggaruk tengkuknya kepalanya yang tak gatal. "Serius?"
Sagara mengangguk yakin. "Iya. Padahal aku masih ingin lihat wajah tenang kamu loh."
Via berdehem. Kenapa rasanya jadi canggung begini?
"Kalian jadian, ya?"
Keduanya sama-sama menoleh ke sumber suara. Naya berdiri di sana dengan berkacak pinggang. Tatapannya menginterogasi Via dan Sagara.
Via mendengus. "Enggak. Gak boleh fitnah tau, Nay."
Lain dengan Sagara yang tiba-tiba berdiri. "Aku ke kantin dulu, ya."