"Via, asal kamu tau. Ini baru permulaan. Saya tidak akan biarkan kamu yang menjadi pewaris kekayaan Ayah kamu." Wanita itu tiba-tiba tersenyum, nampak terlihat begitu menyeramkan. Apalagi setelahnya ia berbisik pada Via, "Dan tentunya kamu harus mati terlebih dahulu."
Via semakin bergidik ngeri, tentu nya setelah wanita bermulut iblis itu pergi keluar dari ruangannya. Napas Via terasa sesak menahan napas kala berkali-kali mendengar kalimat dirinya harus mati.
Beberapa saat kemudian, Via mengerutkan keningnya. "Wanita tadi siapa, ya? Lagian aku kira aku udah mati karena ditabrak sama truk waktu itu," ucapnya bermonolog. Via lalu menghela napasnya dalam. "Lagian Ibu dimana, sih? Harusnya kan Ibu jagain aku di sini."
Dengan sejuta rasa penasaran dan ribuan kalimat tanya dalam benaknya, Via akhirnya memilih untuk tertidur. Hingga beberapa detik kemudian, ia pergi ke alam mimpi nya.
[BAB 2 - Sebuah Mimpi Aneh]
Via merasakan kaki nya baru saja menapaki trotoar yang basah karena baru saja diguyur hujan. Ia lalu menatap sekelilingnya, terasa deja vu, ia seperti pernah mengalami kejadian seperti ini.
Dan di tengah kebingungannya itu, Via merasakan pundaknya ditepuk dari belakang. Ia berbalik, mendapati seorang perempuan berseragam putih abu berdiri dibelakangnya seraya tersenyum pada nya.
"Kamu- siapa?" Tanya Via ragu.
"Aku Selvia."
"Selvia? Aku kayak pernah deng-"
"Iya." Perempuan itu menyela. "Aku ini Selvia. Dan saat ini kamu sedang berada ditubuh ku."