Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan dalam Bayangan

9 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 26 November 2024   09:45 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Daf... aku baru saja berdebat dengan orang tuaku. Mereka tidak pernah mengerti apa yang aku impikan," Zara terisak, suaranya penuh kesedihan.

"Hush, tenanglah. Ceritakan padaku apa yang terjadi," Dafa berusaha menenangkan.

Zara pun mulai menceritakan pertengkarannya dengan orang tua tadi. Ia merasa lega bisa berbagi dengan Dafa, orang yang selalu siap mendengarkan dan memberinya dukungan.

"Ra, aku mengerti perasaanmu. Tapi coba lihat dari sudut pandang orang tuamu juga. Mereka hanya ingin yang terbaik untukmu," kata Dafa setelah Zara selesai bercerita.

"Tapi Daf, aku merasa terkekang dengan semua ekspektasi mereka. Aku ingin bebas mengejar mimpiku sendiri," Zara mengeluh.

"Aku tahu. Tapi mungkin kamu bisa coba bicara baik-baik dengan mereka? Jelaskan apa yang kamu rasakan tanpa emosi. Aku yakin mereka akan mengerti," saran Dafa.

Zara terdiam sejenak, mencerna kata-kata Dafa. Mungkin benar ia harus mencoba bicara lagi dengan orang tuanya dengan kepala dingin.

"Hmm, akan kucoba bicara lagi dengan mereka besok. Terima kasih ya, kamu selalu tahu cara membuatku merasa lebih baik," Zara tersenyum kecil.

"Sama-sama, Ra. Aku akan selalu ada untukmu," balas Dafa lembut.

Setelah menutup telepon, Zara merasa lebih tenang. Ia bersyukur memiliki Dafa di sisinya. Zara memejamkan mata, berharap besok akan menjadi hari yang lebih baik.

Keesokan harinya, Zara bangun dengan tekad baru. Ia akan mencoba bicara lagi dengan orang tuanya secara baik-baik. Sebelum berangkat sekolah, Zara menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di dapur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun