Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan dalam Bayangan

9 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 26 November 2024   09:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa minggu berlalu, dan meskipun Zara berusaha lebih keras untuk berkomunikasi dengan Dafa, mereka tetap merasa ada jarak yang semakin melebar. Perbedaan waktu, kesibukan masing-masing, dan pengalaman hidup yang berbeda mulai menciptakan celah dalam hubungan mereka.

Suatu hari, setelah selesai menghadiri sebuah pameran seni, Zara duduk di sebuah kafe kecil di sudut kota. Ia memutuskan untuk menelepon Dafa.

"Hei, Daf," sapa Zara lembut.

"Hai, Ra. Bagaimana pamerannya?" tanya Dafa.

"Luar biasa. Aku bertemu banyak seniman hebat. Tapi... ada sesuatu yang perlu kita bicarakan, Daf," Zara memutuskan untuk jujur.

Ada jeda sejenak sebelum Dafa menjawab, "Aku juga, Ra."

Keduanya terdiam, seolah tahu apa yang akan dikatakan, tapi takut untuk mengucapkannya.

Akhirnya, Zara memberanikan diri. " Daf, aku merasa... kita semakin menjauh. Aku berusaha, tapi rasanya semakin sulit..."

"Aku tahu, Ra. Aku juga merasakannya," potong Dafa.

"Kita berada di dunia yang berbeda sekarang." lanjut Dafa.

Air mata mulai menggenang di mata Zara. Ia merasakan harapan yang samar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun