Setahun kemudian, Zara dan Dafa menikah di galeri seni miliknya di Jakarta. Pernikahan mereka menjadi perpaduan unik antara seni dan teknologi, mencerminkan passion mereka masing-masing. Karya-karya Zara menjadi dekorasi utama, sementara Dafa menghadirkan elemen-elemen teknologi canggih dalam resepsi mereka.
Saat mengucapkan sumpah, Zara dan Dafa berjanji tidak hanya untuk saling mencintai, tapi juga untuk selalu mendukung mimpi dan pertumbuhan satu sama lain.
"Aku berjanji untuk selalu mendukungmu mengejar mimpimu, Zara," ucap Dafa dalam sumpahnya.
"Dan aku berjanji untuk tumbuh bersamamu, bukan hanya sebagai pasangan, tapi juga sebagai individu." lanjut Dafa.
Zara, dengan air mata kebahagiaan, membalas, "Aku juga berjanji untuk selalu mengingatkanmu bahwa cinta kita adalah kanvas kosong yang bisa kita lukis bersama, Dafa. Aku akan selalu mendukung dan tumbuh bersamamu."
Setelah menikah, Zara dan Dafa memutuskan untuk tinggal di Jakarta, namun tetap sering bepergian ke New York dan kota-kota lain untuk karir mereka. Mereka menemukan keseimbangan antara kehidupan di Indonesia dan panggung internasional.
Zara terus berkarya, kini dengan inspirasi baru dari perjalanan hidupnya yang penuh warna. Karyanya semakin diakui di dunia internasional, namun ia tetap setia pada akar yang membuatnya dikenal saat ini. Dafa, di sisi lain, berhasil mengembangkan startup teknologi yang fokus pada pelestarian dan promosi budaya Indonesia melalui platform digital.
Beberapa tahun kemudian, Zara dan Dafa dikaruniai seorang putri yang mereka beri nama Arunika. Kehadiran Arunika membawa dimensi baru dalam kehidupan mereka. Zara mulai menciptakan karya-karya yang terinspirasi dari pengalamannya sebagai ibu, sementara Dafa semakin termotivasi untuk menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi generasi mendatang.
Ketika Arunika berusia lima tahun, Zara mendapat tawaran untuk mengadakan pameran besar di New York. Ini adalah kesempatan yang ia impikan sejak lama. Namun, itu berarti ia harus tinggal di New York selama beberapa bulan.
"Kejarlah peluang itu," Dafa menatap Zara dengan penuh pengertian.
"Aku dan Arunika akan menyusul begitu proyekku selesai. Kamu sudah bekerja keras untuk mencapai titik ini, Ra." ucap Dafa sambil tersenyum.