Ternyata, galeri tersebut sedang mengadakan pameran lukisan dari seniman muda berbakat. Zara terpesona melihat karya-karya yang dipajang. Matanya berbinar-binar saat melihat sebuah lukisan pemandangan yang menakjubkan.
"Wah, bagus banget lukisan ini," gumam Zara, matanya berbinar.
Seorang wanita paruh baya mendengar komentar Zara dan tersenyum. Dengan langkah yang lembut, ia menghampiri Zara yang masih terpesona oleh pemandangan di depannya.
"Kamu suka seni lukis?" tanyanya dengan ramah.
Zara mengangguk antusias. "Iya, saya baru mulai belajar melukis. Rasanya seru sekali bisa mengekspresikan diri lewat warna dan bentuk."
"Kebetulan sekali," ucap wanita itu. "Saya Ibu Rina, pemilik galeri ini. Kami sedang mencari asisten paruh waktu untuk membantu di galeri. Kamu tertarik?"
Zara terkejut sekaligus gembira. "Sungguh? Tentu saya tertarik, Bu!"
"Bagus," ucap Ibu Rina. "Datanglah besok setelah sekolah untuk wawancara ya."
Setelah menyampaikan pesannya, Ibu Rina mengangguk dengan ramah dan melangkah pergi, siap menyambut pengunjung lain yang menunggu di luar ruangan.
Zara kemudian menatap Dafa dengan mata berbinar penuh harapan.
"Daf, kamu dengar? Ini kesempatan bagus untukku!" ucap Zara.