Ariana memeluk Zara erat. "Aku memang dah tahu kau akan terpilih! Kau memang layak dapat semua ini. Tahniah, kawan! Ini adalah permulaan yang hebat untukmu!"
Zara masih merasa seperti bermimpi saat ia kembali ke Indonesia beberapa hari kemudian. Keluarganya menyambutnya di bandara dengan pelukan hangat dan air mata bahagia. Dafa juga ada di sana, membawa buket bunga kecil untuk Zara.
"Selamat datang kembali, seniman hebat," ucap Dafa sambil menyerahkan bunga.
Zara tertawa kecil dan memeluk Dafa dengan lembut. "Terima kasih sudah mendukungku, Daf," ucapnya sambil menatap mata kekasihnya itu.
Dafa tersenyum hangat, tangannya melingkar di pinggang Zara.
"Aku akan selalu mendukungmu, Ra. Ingat itu," ucap Dafa.
Mereka kemudian berpelukan sejenak, menikmati momen kebersamaan setelah berpisah beberapa waktu.
"Aku rindu padamu," bisik Zara pelan.
"Aku pun begitu," balas Dafa.
"Tapi sekarang kamu sudah kembali, dan kita punya waktu bersama." lanjut Dafa.
Zara mengangguk, meski dalam hati ia tahu tantangan baru akan segera dimulai dengan jadwalnya yang semakin padat. Namun untuk saat ini, ia hanya ingin menikmati momen bahagia bersama kekasihnya.