Adrian mengangguk. "Ya, kami pikir ini adalah solusi terbaik. Kau bisa menyelesaikan sekolahmu sambil tetap mengembangkan bakatmu di bawah bimbingan kami. Bagaimana menurutmu?"
Zara tidak bisa menahan senyumnya. "Saya sangat berterima kasih, Pak. Ini lebih dari yang saya harapkan!"
"Bagus. Tapi ingat, ini bukan berarti kau terpilih secara otomatis. Kau masih harus menyelesaikan seleksi minggu ini dengan baik. Anggap saja ini sebagai rencana jika kau lolos nanti," ucap Adrian.
Zara mengangguk penuh semangat. "Saya mengerti, Pak. Saya akan berusaha sebaik mungkin."
Setelah pembicaraan itu, Zara kembali ke kamarnya dengan perasaan senang. Ia segera menghubungi orang tuanya dan Dafa untuk memberi kabar baik ini.
Dua hari terakhir seleksi berlalu dengan cepat. Zara memberikan yang terbaik dalam setiap tes dan tantangan. Motivasinya semakin tinggi setelah pembicaraannya dengan Adrian.
Akhirnya, tiba hari pengumuman. Semua peserta berkumpul di aula galeri, menunggu dengan tegang. Adrian naik ke podium dan mulai membacakan nama-nama yang terpilih.
Zara menahan nafas saat Adrian sampai di nama terakhir.
"Dan peserta terakhir yang terpilih adalah... Zara Arunika dari Indonesia!" seru Adrian.
Ruangan dipenuhi tepuk tangan saat Zara, dengan mata berkaca-kaca, maju ke depan untuk bergabung dengan peserta terpilih lainnya.
Setelah pengumuman, Adrian menjelaskan kepada semua peserta tentang program khusus yang akan Zara jalani. Beberapa peserta lain tampak iri, tapi sebagian besar memberi selamat dengan tulus.