Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan dalam Bayangan

9 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 26 November 2024   09:45 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zara mengangguk ragu. "I-iya, itu sketsa yang saya buat saat istirahat tadi."

Adrian mengamati sketsa itu dengan seksama. "Ini luar biasa. Kau punya bakat alami, Zara."

Wajah Zara memerah karena pujian itu. "Terima kasih, Pak."

"Dengar," Adrian mengatakan dengan serius. "Saya sedang mencari bakat-bakat muda untuk program seni di New York. Bagaimana kalau kau ikut seleksinya?"

Zara terkejut. Ini adalah kesempatan yang bahkan tak pernah ia impikan. Namun, sebelum ia bisa menjawab, Ibu Rina sudah kembali ke galeri.

"Ah, Adrian! Maaf membuatmu menunggu," sapa Ibu Rina.

Sementara Ibu Rina dan Adrian berbincang, pikiran Zara berkecamuk. Ia merasa ragu, namun juga bersemangat dengan kesempatan yang diberikan.

Setelah beberapa saat, percakapan antara Adrian dan Ibu Rina pun berakhir, lalu Adrian kembali menghampiri Zara dengan senyum di wajahnya.

"Jadi, bagaimana, Zara? Tertarik untuk ikut seleksi program seni di New York?" tanya Adrian dengan senyum ramah.

Zara masih ragu, tapi ia tidak ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja. "Saya... saya sangat tertarik, Pak. Tapi saya masih sekolah dan..."

"Ah, aku mengerti," potong Adrian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun