Di dalam mimpi, rumah Larasati terendam banjir. Semua orang menyelamatkan diri, tetapi Ibu mertuanya menolak untuk dievakuasi. Di dalam mimpi tersebut Larasati berusaha menolong Ni Sariah. Berusaha menggapai tangan perempuan 80 tahun itu. Setelah saling menggenggam Ni Sariah tidak bisa berjalan mengikuti langkah menantunya.Â
"Ayo, Bu! Keluar dari sini nanti kita tenggelam!" seru Larasati.
"Kaki Ibu tidak bisa digerakkan, Nduk! Kamu saja yang keluar temui suami dan anak-anakmu biar ibu di dalam sini."
Kemudian genggaman tangan mereka terlepas membuat Larasati tersadar dari mimpi buruknya.
"Astagfirullah! Mimpi." Larasati mengusap wajahnya yang dipenuhi keringat.Â
"Kenapa mimpinya selalu berulang-ulang dan selalu sama?" batinnya.Â
Mimpi itu pun terulang lagi di dalam tidur Ni Sariah. Perempuan 80 tahun itu merasa bingung bahkan dia takut untuk tidur. Takut mimpi berputar lagi seperti sebuah kaset film yang diputar di layar lebar.Â
*
*
*
Puasa Ramadhan ke 22.Â