Mohon tunggu...
Tar Tibun
Tar Tibun Mohon Tunggu... Guru - Penulis Pemula

Sedang menjalani kehidupan terbawah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Hati Sampai Mati

8 Agustus 2023   07:09 Diperbarui: 8 Agustus 2023   07:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dadanya bergemuruh hebat. Niatnya jika nanti sampai bertemu dengan Sri, dia akan mencaci dan memberi pelajaran terhadap kakak perempuannya. Namun, niatnya urung ditelan angin yang menyejukkan hati. Niat awal ingin menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama. Bukan mencari keributan. Toh, suatu saat mereka akan mendapatkan karma yang tidak semanis kurma. 

Enam jam kemudian .... 

Muslih dan Rojali sudah sampai di gubuk tempat tinggal kedua orang renta yang malang itu. 

Ni Sariah tergolek lemas karena beberapa hari ini dia sakit. Begitu juga dengan suaminya. Keduanya sakit-sakitan tidak ada yang merawat mereka. Di gubuk tengah hutan.

"Pak!" seru Muslih di ambang pintu. Kedua lututnya lemas, seakan tidak mampu berjalan menghampiri kedua orang tuanya.

"Muslih?!"

Muslih memeluk keduanya satu per satu. Seperti ada sebuah keajaiban. Keduanya yang sakit mendadak menjadi sembuh. Seolah mendapatkan kekuatan lagi. Tubuh yang lemas menjadi segar dan bertenaga. 

"Maafkan, Muslih." Muslih menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan ayahnya.

"Bu ... Muslih minta maaf. Muslih tidak tahu kalau---,"

"Sudah cukup, Le. Kamilah yang seharusnya minta maaf sama kamu," sela Ki Nanang. 

Air mata kerinduan tidak mampu lagi dibendung. Dada yang sesak pun, ikut meronta minta dibebaskan agar terbang jauh ke awan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun