Larasati tersenyum tipis.Â
"Maaf. Bapak terlalu bersemangat menyambut pesta."
Lagi-lagi ucapan ayah mertuanya membuat perempuan 30 tahun itu kebingungan. Entah apa yang dimaksud Ki Nanang. Apa mungkin yang dimaksud Ki Nanang itu, Idul Fitri?
*
*
*
Malam pukul dua dinihari, Ni Sariah tiba-tiba menangis di sisi tempat tidurnya. Sontak Larasati dan Muslih terbangun. Disusul pula dengan Ki Nanang. Dia heran dengan istrinya yang tiba-tiba menangis begitu saja.Â
"Ada apa, Bu?" tanya suaminya. Tangannya bergetar menyentuh bahu istrinya.Â
Larasati dan Muslih pun menghampirinya. Mata masih terkantuk-kantuk. Mereka terkejut mendengar ibunya menangis. Tidak biasanya ibunya bersikap seperti itu.
"Ibu mimpi buruk," sahutnya singkat.Â
"Oh. Mimpi!" seru ketiganya.Â