Ayahku tidak pernah mau menunjukkan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja, ketika dia sakit akan menutupinya sebisa mungkin agar anak-anaknya tidak kepikiran dan khawatir. Padahal aku tahu dari raut wajahnya yang tampak kelelahan.
Tanpa mendengarkan jawababnnya aku mengambil posisi di belakang kursi kemudian memijat kepalanya. Bukan berarti aku adalah anak yang tidak penurut aku hanya ingin melihat ayahku lebih rileks sedikit. Tampaknya ayah menikmati pijatanku sampai matanya terpejam. Tanpa membangunkannya aku mengambil bantal di kamar untuk di letakkan di bawah kepala dan membiarkan Ayah tidur sebentar di kursi.
Sambil menunggu Ayah aku menyapu lantai yang lumayan cukup kotor mungkin ayah atau Almira lupa karena kegiatan mereka tadi pagi yang cukup padat. Dan aku yang tadi pagi berangkat sekolah terburu-terburu karena kebagian piket hari ini . Setelah itu aku kembali ke kursi lagi dan melihat wajah ayah yang tampak lelah. Sungguh aku merasa kasihan karena Ayah bekerja selama 12 jam di kantor sebagai cleaning service walaupun gajinya tak seberapa tapi cukup untuk kami makan setiap harinya. Rasanya aku ingin menggantikan posisi ayah sebagai tulang punggung keluarga tapi aku tidak bisa karena sekolah yang menuntutku sekolah full day school . Aku akan membantu Ayah ketika hari  libur di ladang. Tetapi akhir-akhir ini Ayah jarang pergi ke ladang. Setelah memperhatikan wajahnya hatiku bergerak ingin memijat kaki Ayah.
Yang aku lalukan sekarang ini adalah memijat kakinya sambil berdoa kepada yang kuasa agar kedua kaki ini  selalu di berikan ke ringanan dalam berkerja dan tidak cepat lelah serta aku berdoa agar ayahku selalu sehat dan selalu di berikan kemudahan dalam urusannya. Aku juga selalu mendoa'kan Almira adikku satunya-satunya agar diberi kelancaran dalam mendapatkan ilmu serta segala urusannya.
Setelah selesai aku membangunkan Ayah untuk tidur dikamarnya, karena tidak tega melihatnya yang tidur seperti ini di kursi pasti besok pagi akan merasakan kesakitan.
"Ayah bangun dulu dan pindah ke kamar." Saranku padanya.
"Ah abang terimakasih maaf Ayah ketiduran dan makasih atas pijatannya yang enak membuat jadi rileks." Ucapnya dengan senyuman.
"Sama-sama Ayah itu tugas seorang anak yang wajib dilakukan untuk  membantu orang tuanya dan sedikit memberikan pijatan agar tubuh Ayah kembali fit. " Â
"Baiklah bang Ayah bangga  punya anak sepertimu dan Almira kalo begitu ayo kita pergi ke kamar untuk tidur." Ajaknya kepadaku.
"Ayah saja duluan aku sebentar lagi karena mau menonton acara siaran tv dulu."
"Kalo gitu Ayah  pergi ke kamar. Ingat jangan tidur terlalu malam."  Ucapnya penuh perhatian.