Aku hanya mengangguk.
"Begini bang tadi Ayah sama Bunda  ke kantor pemberangkatan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan..."Ucap ayah yang langsung dipotong olehku.
"Tunggu-tunggu jangan bilang selama ini Bunda sering pergi karena ikut pelatihan?" Tanyaku was-was.
"Maafkan Bunda bang tidak memberitahumu dari awal." Ucapnya merasa bersalah.
"Tapi kenapa bunda harus jadi TKI?" Tanyaku sedih.
"Jaman sekarang mencari kerja susah bang. Jadi pilihan terakhir bunda sebagai TKI."
"Maafkan Ayah juga tidak memberitahumu." Ucapnya merasa bersalah.
"Tapi kenapa bunda harus pergi?"
"Pekerjaan ayah di ladang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari kita, bang apalagi untuk biaya sekolah yang semakin hari semakin meningkat."
"Abang bisa bantu kerja kok, asalkan Bunda jangan pergi." Bujukku.
"Tidak bisa bang karena semua proses sudah dilaksanakn tinggal menunggu keberangkatan."