Walaupun dengan keadaan sekolah yang apa adanya aku tetap semangat belajar untuk menggapai cita-citaku. Aku jadi ingat dulu pernah bilang ke bunda kalau aku ingin menjadi orang yang kaya dan pintar. Dan saat itu sedikit demi sedikit akan  ku raih.
Prestasi di sekolah menengah pertama ini cukup membuatku bangga karena masih bisa mempertahankan peringkat satu di kelas. Tujuaku selanjutnya menjadi juara umum antar kelas.
Setelah sekian jam belajar akhirnya waktu pulang telah tiba. Aku jarang bermain bersama teman karena kasian juga Almira kemungkinan dirumah pasti sendiri. Apalagi aku tidak tahu Ayah dan Bunda sudah pulang apa belum.
Ketika sampai dirumah aku melihat ternyata Ayah dan Bunda sudah pulang dan sedang mengobrol di ruang tamu.
"Assalamualaikum." Ucapku memberi salam.
"Waalaikumsalam." Jawab mereka serempak.
"Abang ada yang di omongin sama Ayah dan Bunda  tapi ganti baju dulu gih!" Perinyah Ayah.
"Baik Ayah." Perasaan ku merasa tidak enak. Seperti ada sesuatu yang akan dikatakan oleh mereka tapi bukan kabar baik. Tapi aku tidak boleh berpikir negatif.
Selesai mengganti baju aku mengahampiri mereka di ruang tamu.
"Oh iya Almira kemana ya kok aku gak lihat." Ucapku basa-basi.
"Dia sedang bemain bersama lisa dirumahnya."