" Eh Ze tapikan.." Ucapanku tidak dilanjutan karena Zea semakin jauh.
Zea itu anak yang baik tetapi kebaikannya terkadang dimanfaatkan orang lain. Dia juga salah satu anak yang pintar dan cerdas yang selalu mau mengalah, sehingga mempunyai sifat yang dewasa.
Akhirnya mereka kembali ke meja sambil membawa pesanan masing-masing.
"Zea makasih ya." Ucapku merasa tidak enak.
"Santai aja kali Ar kaya ke siapa aja." Ucapnya sambil terkekeh.
"Ngomong- ngomong kita mau kerja kelompok dimana nih." Tanya Allan
"Gimana kalau di rumah Zea?" Usul Soraya.
"Boleh juga letak rumahnya strategis dan pertengahan." Timpal Allan.
"Kamu gimana Ar bisakan?". Tanya Zea
"Aku bisa aja cuman, gak bisa terlalu lama kasian Almira sendirian dirumah. " Ucapku sambil mengingat jika Almira sendirian di rumah pasti merasa kesepian.
"Oh iya kasian juga ya Almira ditinggal sendirian." Ucap Zea.