"Eh bukan begitu ya bu." Sewot bu Sumi.
"Sudahlah jangan mengelak lagi sudah ada bukti. Lagian tadi saya juga liat kalau pelakunya itu Rangga Cuma saya tidak bisa apa-apa karena tidak ada bukti." Jelas bu Darti. Membuatku bingung ternyata bu Darti juga melihat itu.
Bu Sumi hanya diam dengan raut wajah kesal sedangkan Rangga hanya menunduk.
"Sebau-baunya bangkai pasti akan ketahuan juga bu Sumi. Begitu pun dengan orang licik." Sindir bu Darti.
"Rangga minta maaf dulu ke Arkan karena kamu sudah menjebaknya!" Perintah bu Darti.
"Maafkan aku Arkan." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.
"Iya tapi lain kali jangan di ulangi lagi ya." Balasku.
"Sudah-sudah ayo Rangga cepat masuk ke mobil." Ucap bu Sumi.
Guru-guru yang lain mengucapkan selamat padaku hanya bu Sumi saja yang tidak. Kenapa ya bu Sumi selalu bersikap seperti itu padaku?.
Akhirnya kami memutuskan untuk pulang setelah sampai rumah aku langsung di sambut oleh Ayah dan Almira.
"Bagaimana bang hasilnya." Ucap Ayah.