"Sudah Ar tenang dulu. Bu Sumi jaga omongannya jangan seperti itu atau tidak bisa saya laporkan ke kepala sekolah."
Selanjutnya bu Sumi langsung pergi dari ruang guru.
"Jangan diambil hati ya Ar, jangan dengarkan omongan bu Sumi. Kamu hanya perlu menunjukkan dengan kenyataannya nanti bahwa kamu sudah menjadi dokter." Nasihat bu Darti.
"Baik bu, maafkan Arkan sudah emosi tadi." Ucapku merasa bersalah.
"Gapapa Ar ibu memakluminya. Jangan lupa diisi ya Ar brosurnya besok ke ibukan lagi."
"Siap bu. Kalau begitu Arkan izin pamit ya bu. Assalamualaikum."Ucapku sambil mencium tangannya.
"Waalaikumsam semangat calon orang sukses." Ucapnya memberi semangat.
"Okee bu." Sambil mengacungkan kedua jempol.
Akhrinya aku sampai kelas dan kembali melanjutkan pelajaran.
"Tadi ngapain aja Ar?" Tanya Allan.
"Bu Darti ngasih brosur beasiswa terus suruh diisi." Jelasku.