"Ini beasiswa dimana bu? Maksudnya bisa kuliah dimana saja bu?" Tanyaku bingung.
"Iya Ar beasiswa itu bisa kamu dapat dimanapun kamu kuliah nanti. Memangnya kamu mau kuliah dimana Ar? Tanya bu Darti.
"Aku sih pengennnya di Universitas Indonesia bu jurusan kedokteran."
"Wahh itu bagus Ar menurut ibu itu ada peluang yang besar untukmu apalagi kamu bisa memanfaatkan serifikat olimpiade mu Ar." Jelas bu Darti.
Ketika masih ngobrol dengan bu Darti rupaya bu Sumi mendengarkan percakapan kita tadi.
"Memang bisa ya kuliah kedokteran sepenuhnya dari beasiswa? Apalagi brosur yang dikasih bu Darti hanya 80 persen kuliah kedokteran itu mahal lho Ar emangnya kamu mampu." Jelas bu Sumi yang meremehkanku.
"Aku memang tidak punya uang sebanyak itu bu. Tapi apa salahnya aku mencoba dulu." Balasku dengan senyuman walaupun hatiku sangat sakit.
"Bu jangan seperti itu seharusnya kita sebagai guru mensuppotnya." Jelas bu Darti.
"Saya ngomong begitu kenyataan ya bu mana bisa sih anak dari seorang cleaning service jadi dokter." Ucapnya semakin merendahkan ku.
"Jaga omongan ibu walaupun Ayah saya seorang cleaning service, tapi saya akan buktikan kepada ibu bahwa saya bisa masuk ke Universitas Indonesia dan menjadi seorang dokter." Ucapku menggebrak meja dan tersulut emosi.
"Tidak sopan sekali kamu kepada guru." Ucap bu Sumi.