Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Para Penggali Kubur

7 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:43 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kurang dalam mas," ujar salah satu dari mereka.

"Nanti kalau dalamnya cuma segini, bisa digangsir oleh anjing-anjing liar."

Samiun diam mendengar kata itu. Apa yang diungkapkan bisa jadi benar sebab beberapa waktu yang lalu, ada mayat yang digangsir oleh anjing liar. Penyebabnya kubur yang digali kurang dalam sehingga bau tak sedap muncul. Bau itu mengundang anjing-anjing liar untuk datang hingga cakarnya mengoyak-goyak tanah kubur dan selanjutnya menyeret mayat yang masih terbungkus kafan putih dari liang lahat.

"Gimana mas?" tanya penggali kubur itu.

Pertanyaan itu membuyarkan lamunan Samiun yang membayangkan peristiwa yang menggegerkan desa.

"Lanjut kalau begitu," kata Samiun.

Mereka bertiga gotong royong kembali memperdalam lubang yang sudah menganga itu. Waktu pun sudah semakin sore. "Sudah belum?" Nusiron kembali bertanya.

Ketiga penggali kubur itu saling pandang dan selanjutnya mengangguk sebagai tanda bahwa tanah yang mereka keruk sudah selesai. "Sudah," jawab Samiun.

"Kalau sudah, kalian minggir," balas Nusiron.

Ketiga orang itu keluar dari lubang dan selanjutnya menjauh dari tempat yang akan dijadikan untuk kuburan massal.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun