Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Para Penggali Kubur

7 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:43 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka seperti capek berteriak-teriak di tempat itu, sementara siapa yang dicari tidak ada. "Gimana ini mas?" tanya Kateno pada Mas Pranoto. Mas Pranoto diam. Ia sepertinya berpikir. Selanjutnya sambil memandang puluhan anggota Pemuda Rakyat, ia mengatakan, "kita cari ke sawah."

"Saat-saat ini, biasanya ia di sana."

Mereka secara spontan langsung menuju ke tempat di masa Suwiryo dirasa berada. Mereka melintasi jalan-jalan desa untuk menuju ke sawah. Sama seperti sebelumnya, orang yang berpapasan dengan mereka, lebih memilih menghindar atau menundukkan kepala seolah tak melihatnya. Bila bertemu dengan mereka terus menatap, tatapan itu seolah-olah seperti tantangan dan itu akan membahayakan sebab mereka akan main keroyok.

Tibalah mereka di sawah yang digarap Suwiryo. Di tempat itu terlihat Suwiryo dan beberapa buruh tani sedang menggarap lahan. "Hai Wiryo," teriak Kateno. Teriakan Kateno itu membuat Suwiryo menengadahkan kepalanya dan menuju ke arah teriakan itu. Ia langsung terperanjat begitu tahu puluhan Pemuda Rakyat yang dipimpin Mas Pranoto tak jauh darinya.

"Ada apa gerangan mereka ke sini?" gumam Suwiryo dalam hati.

"Mereka selalu cari gara-gara."

Di tengah pertanyaan-pertanyaan itu yang muncul dalam hati, mereka menghampiri dan mengepung Suwiryo. Buruh tani yang tadi bersama dirinya langsung lari terbirit-birit.

"Ada apa mas?" tanya Suwiryo dengan tenang kepada Mas Pranoto.

"Gini Wir," ujar Mas Pranoto yang hendak menjelaskan.

"Sawahmu kan banyak, ada 10 ha. Jadi sebaiknya sebagaian diserahkan pada rakyat."

"Tahu kan tanah itu buat rakyat."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun