"Unduhlah buah pohon kelapa bila sudah masak dan juallah di pasar."
"Ya pak, saya akan melaksanakan apa yang dikatakan," Sobar menimpali apa yang dikatakan itu.
Suara desah berat terdengar lirih di telinga Sobar. Orangtuanya ingin mengambil nafas secara normal namun karena organ yang ada tak berfungsi maka cara bernafas yang dilakukan terasa sulit.
"Bar," ujar Samiun kembali.
"Bapak sudah mengajari kamu menggali kubur."
"Gunakanlah ketrampilan itu."
"Banyak orang yang memandang pekerjaan itu hina, kotor, dan mengerikan."
"Meski demikian semua orang membutuhkan jasa penggali kubur."
"Selama ada kematian, penggali kubur selalu akan hadir dan dibutuhkan."
"Jadi kamu akan dibutuhkan oleh warga desa ini bahkan warga desa yang lain."
Setelah mengatakan panjang lebar tentang penggali kubur, tak ada suara yang keluar dari Samiun. Melihat hal yang demikian, Sobar langsung merespon dengan memanggilnya, "pak, pak, pak." Rupanya firasat Sobar sudah muncul. "Bapak baik-baik kan?" tanya Sobar.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134