Mari kita mulai sebelum kau mati, Nyai. Apakah kau tetap mau bertaubat setelah kami semua mati?
RUQOYYAH
Aku tetap pada keteguhanku, sekalipun maut berada di depanku, aku akan melupakan dendamku. Sekallipun ayahku mau membunuhku. Yang paling penting aku tetap bertaubat, aku malu pada mereka yang kutemui, kalau aku kalah.
DURRAHEM
(MELEDEK) Sungguh?
RUQOYYAH
Terserah kalau kau tak mempercayai.
DURRAHEM
Sudah kukatakan tadi bahwa ini akal bulusmu untuk membongkar semuanya?
RUQOYYAH
Mungkin, karena para kafir seperti kalian juga pantas mati.