Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mari kita mulai sebelum kau mati, Nyai. Apakah kau tetap mau bertaubat setelah kami semua mati?

RUQOYYAH

Aku tetap pada keteguhanku, sekalipun maut berada di depanku, aku akan melupakan dendamku. Sekallipun ayahku mau membunuhku. Yang paling penting aku tetap bertaubat, aku malu pada mereka yang kutemui, kalau aku kalah.

DURRAHEM

(MELEDEK) Sungguh?

RUQOYYAH

Terserah kalau kau tak mempercayai.

DURRAHEM

Sudah kukatakan tadi bahwa ini akal bulusmu untuk membongkar semuanya?

RUQOYYAH

Mungkin, karena para kafir seperti kalian juga pantas mati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun