DURRAHEM
(TERTAWA) Memangnya aku tak tahu kalau melalui kalung itu, kau bisa membacaku kalau tak pernah mencintaimu. Justru aku yang paling menginginkan semua kekayaanmu. Lelaki yang dianggap sampah, lelaki tak berguna, justru mau menjadi lelaki yang luar biasa. Persetan dengan pembangunan night club dan komplek pelacuran itu, tapi aku harus memiliki semua harta warisan dari ayahmu agar kembali kepada pemiliknya, sekalipun sudah merampas hak-hak kami.
RUQOYYAH MULAI SEMAKIN TAKUT DENGAN SITUASI TERSEBUT.
RUQOYYAH
Kau berbakat menjadi aktor.
DURRAHEM
(TERTAWA)Kau masih ingat, Nyai, berapa banyak dana sosial dari negeri ini yang kyai buang percuma, berapa banyak dana pendidikan dan kebudayaan yang kyai buang percuma, berapa banyak dana kesehatan yang kyai hambur-hamburkan demi kerajaan kecilmu, berapa banyak pundi-pundi negeri ini yang dipermainkan kyai? Bukankah kau pernah tak menyetujuinya? Apakah kau tak curiga kalau memang sengaja di buang ke kota lain supaya tak ada penghalang satupun di kerajaan kecilnya?
RUQOYYAH
(KAGET)Siapa kau?
DURRAHEM SEKETIKA MEROBEK ROK ATAU BAJUNYA RUQOYYAHSECARA KEJAM.
DURRAHEM