RUQOYYAH
Entahlah, mungkin ke Mekkah, tapi yang pasti kita berhenti melakukan maksiat. Kita harus bertaubat Fat. Aku semakin yakin dengan pilihanku Fat. Dendam hanya membuat kita semakin tersesat.
FATIMAH
Memang rasanya tak elok anak kyai menjadi pezina, yang pandai sembahyang dan mengaji. Pantasnya menjadi ustadzah.
RUQOYYAH
(MENANGIS)Aku menyesal Fat, sudah waktunya kita bertaubat meninggalkan segala kebiadaban ini, aku kira lepas dari rumah bordil, aku menjadi perempuan yang taat, tapi nyatanya hampir setiap hari kita menjadi pezina yang keji.Lingkungan santri ayahku ternyata menjadikan terkungkung. Kita harus kembali, lupakan semua balas dendam pada orang tuaku, biarlah derita ini kutanggung sendiri, dan biarlah mereka mendapat hukumannya sendiri, aku kira tak selamanya seorang majikan menjadi majikan, tapi tak selamanya seorang budak menjadi budak, tapi aku cukup tahu kalau mereka sudah membangun dinasti untuk beberapa tahun yang akan datang, banyak kerabatku yang sudah dipersiapkan untuk menjadi generasi masa depan kerajaan kecilnya.
FATIMAH
(BERGEJOLAK)Kalau begitu kau tetap di sini Nyai, kau harus tetap dengan keputusanmu, kau harus menghancurkannya kalau sungguh-sungguh mewakili suara kami.
RUQOYYAH
Cukup, Fat.
FATIMAH